Terimalah Apa pun yang Allah ﷻ Berikan

Suhbah Mawlana Shaykh Muhammad Adil ar-Rabbani QS di Shaykh Nazim Dergah, Lefke, Turki. Ba’da Shubuh 6 Juli 2021 (25 Dzulqaidah 1442 H)
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Allah ﷻ berfirman,
وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖۖ وَالْاَرْضُ جَمِيْعًا قَبْضَتُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَالسَّمٰوٰتُ مَطْوِيّٰتٌۢ بِيَمِيْنِهٖ ۗسُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ – ٦٧
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Az-Zumar: 67)
Allah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang itu tidak menilai Allah ﷻ dengan penilaian yang benar. Mereka tidak mengenal Allah ﷻ. Karena ketidaktahuan mereka, mereka tidak menghargai Allah ﷻ. Padahal, langit dan bumi terlalu kecil, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keagungan Allah ﷻ.
Salah satu saudara kita mengajukan pertanyaan yang muncul dalam hatinya kemarin. Kebanyakan orang mungkin telah menanyakan pertanyaan ini di masa kecil mereka. Pertanyaan ini bukan untuk ditanyakan pada saat dewasa. Tetapi sebagian besar orang-orang di dunia percaya akan hal ini. Jadi apa pertanyaannya? ‘Mengapa Allāh ﷻ menciptakan dunia ini dengan begitu banyak penderitaan, kemiskinan dan penyakit, dan orang-orang saling membunuh? Tidakkah mungkin bagi mereka untuk berada di surga tanpa semua ini?’ Pertanyaan ini tidak boleh ditanyakan oleh kita umat Islam. Seorang muslim yang berpikir dan beriman tidak boleh mengajukan pertanyaan seperti itu. Non-muslimlah yang biasanya menanyakan hal ini, baik Kristen atau Yahudi. Selain mereka, tidak peduli tentang apa pun atau mereka tidak menerima apa pun.
Oleh karena itu, sebagian besar dunia tidak mengetahui kekuasaan, kebesaran dan keagungan Allah ﷻ. Allāh ﷻ tidak bertanya ketika menciptakan kalian apakah kalian memiliki keinginan, bagaimana kalian menginginkannya, apakah kalian ingin menderita di dunia ini atau kalian memilih untuk pergi ke surga atau neraka. Allah ﷻ tidak bertanya seperti itu.
Allah ﷻ adalah Sang Pencipta. Dialah yang menciptakan kita. Kita tidak punya hak. Kita tidak mempunyai kekuatan apa pun. Kita tidak memiliki kesempatan untuk bertanya kepada Allah ﷻ, “Mengapa Engkau melakukan semua ini? Untuk apa Engkau melakukannya?” Seseorang dengan pikiran yang sehat bahkan tidak memikirkan hal itu. Karena jika dia mau berpikir sedikit saja, [dia menyadari bahwa] Allah ﷻ melakukan apa pun yang Dia kehendaki.
لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَ – ٢٣
“Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya.” (QS. Al-Anbiya’: 23)
Tidak ada siapa pun yang boleh mempertanyakan tindakan-Nya. Dan tidak ada yang bisa mempertanyakan kebijaksanaan-Nya. Orang tua dahulu mengatakan bahwa kalian tidak dapat mempertanyakan kebijaksanaan Allah ﷻ. Allah ﷻ tidak pantas ditanya tentang apa yang Dia dikerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya. Ini bukan main-main.
Orang-orang Kristen dan Yahudi berlaku tidak pantas kepada Allah ﷻ. Mereka berkata, “Ādam عليه السلام berada di surga. Dia melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Karena dosanya, semua orang berdosa karena dia. Jika dia tidak memakan buahnya, kita akan tetap berada di surga”. Mereka tidak mengatakan, “Allāh lah yang menginginkan hal ini, maka terjadilah”.
Allāh ﷻ mengirim ‘Ādam عليه السلام ke bumi sebagai ujian. Kita sebagai Banī ‘Ādam, sebagai anak-anak ‘Ādam عليه السلام diuji di dunia ini. Barang siapa yang mampu melewatinya akan menuju ke tempat yang pantas baginya (surga). Dan siapa pun yang gagal [melewati ujian] juga akan menuju ke tempat yang pantas untuknya (neraka). Kalian tidak dapat mempertanyakan mengapa Allah ﷻ menciptakan neraka dan surga. Kekuatan kita tidak ada gunanya. Tidak hanya seluruh dunia, tetapi bahkan jika seluruh alam semesta menentang Allah ﷻ, mereka tidak akan dapat melakukan apa pun. Kita harus mengetahui hal ini. Kita harus memahami tentang ini.
Seorang muslim tidak boleh mengajukan pertanyaan seperti itu. Itu salah. Bagi yang lain, terutama orang Kristen, memang sudah seperti itu sejak awal. Bahkan murid-murid Nabi ‘Īsā عليه السلام, orang-orang yang paling dekat dengan beliau, menanyakan pertanyaan yang begitu aneh. Mereka bertanya, “Dapatkah Allah ﷻ menurunkan meja yang penuh dengan makanan?” Pertanyaan itu sendiri sudah salah. Apakah ada sesuatu yang Allah ﷻ tidak bisa lakukan? Dari mana kalian mendapatkan semua makanan dan minuman kalian selama ini? Oleh karena itu, wajar bagi orang yang menganut agama yang sepenuhnya rusak ini untuk mengatakan hal seperti itu. Tetapi orang-orang yang beragama Islam tidak boleh meniru mereka dan mengajukan pertanyaan seperti itu.
Sebagaimana Allah ﷻ berfirman,
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ – ١٦
“Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Buruj: 16)
Allah ﷻ Mahakuasa. Allāh ﷻ dapat melakukan apa saja dan semua yang Dia inginkan. Itulah mengapa kalian harus menghilangkan hal-hal yang tidak sesuai dengan Dzat Allah ﷻ dari pikiran kalian. Allāh ﷻ dapat melakukan apa pun yang terlintas dalam pikiran kalian ataupun yang tidak. Tidak ada yang tidak mampu dilakukan oleh Allah ﷻ.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita tegar di jalan ini. Ini adalah jalan-Nya. Kita memohon akan hal ini. Segala sesuatu yang Allah ﷻ lakukan untuk kita adalah keberkahan yang besar. Dan berkah terbesar bagi kita adalah untuk tetap teguh mengikuti jalan yang benar ini, insya Allah.
ومن الله التوفيق . الفاتحة
(/mn 07072021)
Leave a Reply